Powered By Blogger

Selasa, 22 Juni 2010


THIS IS SPARTA! itu pasti yang terpikir pertama kali waktu anda mendengar nama ‘Leonidas’ Sang Pemimpin Dari Para 300 Sparta Pemberani Itu.



Sparta dikenal sebagai negara pemegang kekuatan militer yang tidak pernah bisa dibandingkan di jamannya oleh negara manapun, kemiliteran Yunani kuno dibawah kekuasaan Sparta. Mereka tidak pernah bekerja, semua tugas makanan dan lain-lain dikerjakan oleh budak-budak yang mereka peroleh dari wilayah yang telah mereka kalahkan. Pengawasan budak-budak agar tidak kabur pada saat bekerja di serahkan pada anak remaja Sparta.



Dikisahkan di film 300 bahwa Spartan hanya berjumlah 300 dan menghadang pasukan raja Xerxes yang kemayu itu sendirian dengan bantuan figuran segelintir Thespians. Tetapi kenyatannya bahwa di sejarah mereka tidaklah berjumlah segitu, yang benar adalah 300 Sparta, 700 Thespians, and 400 Thebans semuanya dipimpin oleh Raja Sparta bernama King Leonidas melawan Pasukan Persia yang dipimpin oleh raja Xerxes.

Petempuran ini terjadi di bulan agustus 480 BC dikenal dengan "Battle of Thermopylae". 300 Spartan, Thespian, Thebans, akhirnya King Leonidas mengalami kekalahan. Tapi berkat mereka setahun kemudian Yunani bersatu untuk melawan Xerxes, tetapi icon perang ini adalah Sparta, karena raja mereka provokator tawuran pertama melawan Xerxes.



Sparta kembali maju berperang di tahun 371 BC dengan nama "Battle of Leuctra". Untuk pertama kalinya mereka merasakan kekalahan walaupun sudah menyerang dengan kekuatan penuh, inilah awal titik mula kehancuran sparta. Sparta tidak pernah pulih dari kekalahannya di perang ini, faktor kehilangan banyak orang dewasa dan pemberontakan budak-budak yang tak puas hanya makan makanan sisa membuat mereka makin lemah.

Raja Philip II dan anaknya yang superior tapi freak: Alexander The Great pernah berusaha menghancurkan Sparta, karena walaupun dinilai mereka sudah lemah, tetapi kemampuan beladiri Spartan tetap menjadi ancaman mereka dalam menguasai Yunani. Dari kisah ini terlahir anekdot bahwa Raja Philip II mengirim berita ke Sparta “Jika aku sudah memasuki Laconia, Aku akan meratakan Sparta sama dengan tanah.” Dan Sparta hanya menjawab “Jika”

Pada akhirnya Sparta tetap survive sampai pada jaman kerajaan romawi pada saat Yunani ditakhlukkan oleh jendral Romawi bernama Lucius Mummius, Sparta menjadi negara yang lumayan damai dan banyak dimasuki oleh turis yang ingin melihat kebudayaannya.

Setelah itu Sparta terlibat pertarungan melawan Viking, dan Sparta memenangkan perang ini, tetapi belum ada bukti pasti tentang cerita ini. Sungguh, pasukan yang patut dikenang akan kehebatan mereka.

'WE ARE SPARTAN ! NEVER RETREAT ! NEVER SURRENDER ! DIE IN BATTLE FIELD IS OUR GREATEST GLORY ! '

1 komentar:

  1. Bagus.. perlu sedikit pembenahan.
    Blog anda sudah masuk ke Portal Blog Siswa
    Silahkan cek di :
    http://www.smandarussholah.sch.id/2011/09/blog-siswa.html

    BalasHapus